Perpisahan

Selasa, 03 Mei 2011

| | | 0 komentar

Hal yang paling aku benci saat masa masa sekolah yaitu perpisahan.kenapa aku paling benci dengan kata perpisahan ?karana perpisahan merupakan hal yang paling menyakitkan bagiku .disaat aku memiliki teman teman yang gokil,baik,ajib dan selalu mengerti apa yang aku rasakan,yah …. Walaupun aku belum menjadi teman yang terbaik buat mereka,tapi aku sangat sayang dan tak mau kehilangan mereka semua.memang perpisahan tak bias terelakan lagi.

Perpisahan itu akan selalu ada, karena kita pernah berjumpa, bersama, dalam canda tawa dan bahagia. Setiap tetes airmata yang tertumpah di hari ini, akan menjadi saksi atas jalinan ukhuwah yang selama ini kita simpul seerat-eratnya.

Tak ada kata yang pantas terucap teman….. hanya derai bening yang selalu bertaburan,, silakan lanjutkan perjuanganmu ke arah yang lain, ditempat yang baru, yang akan menjadi jarak pertemuan kita.

Hari ini, jiwa dan naluri kita kembali terluka atas perpisahan raga. Namun percayalah teman….. hati kita akan selalu terikat. Jalinan ukhuwahnya akan semakin erat, semakin jauh ragamu melangkah, semakin hatimu mendekat.

Tidak usah terlalu bersedih, teman….. berbahagialah, karena engkau akan menemukan suasana yang baru, bukan disini lagi, tapi disana. Cukuplah setiap kenangan yang telah kita tanam, akan menjadi kenangan yang tumbuh subur, menyemaikan benih-benih cita diantara kita. Karena kita tak harus disini, kita tak harus selalu bersama, kita harus melanjutkan langkah ini, mungkin ke tempat yang lain, yang siap untuk kita tapaki.

Perkuat langkahmu teman….. yakinkan diri dan hatimu, hari esok pasti lebih cerah, hari esok adalah harapan yang harus diraih. Pandang senyumannya yang lebar, tatap wajahnya yang ceria, hari esok adalah bahagia. Yakinlah sahabat, cinta dan cita kita selalu bersatu. Kita akan bersatu selamanya, dalam cahaya persahabatan ini.

Teman….. segala rindu yang akan muncul, segala nafas yang akan berhembus, segala harapan yang akan kita raih, segala langkah yang akan kita ayunkan, yakinlah disana ada sukses. Di sana ada keberkahan, dan di sana pasti ada cinta.

Teman….. biarkan aliran airmata ini jatuh sesukanya, biarkan dia mengalir, mengucap kata seindah-indahnya. Biarkan dia, karena airmata tak berarti sedih, airmata tak berarti duka, airmata adalah juga lambang bahagianya hati. Biarkan dia menemani kita di hari ini. Biarkan…..Karena dia memang hadir untuk ini, untuk sebuah perpisahan.

Teman….. selamat melanjutkan langkahmu, selamat berjumpa lagi di tangga kesuksesan, dalam senyum yang lebih indah…..

Bondan fade 2 black berkata bahwa “KITA SELAMANYA” dan tak akan pernah melukanpanya kenangan yang kita lewati bersama.

Harimau dan Serigala

| | | 0 komentar

Di sebuah hutan, tinggallah seekor serigala pincang. Hewan itu hidup bersama

seekor harimau yang besar berbadan coklat keemasan. Luka yang di derita

serigala, terjadi ketika ia berusaha menolong harimau yang di kejar pemburu.

Sang serigala berusaha menyelamatkan kawannya. Namun sayang, sebuah panah yang

telah di bidik malah mengenai kaki belakangnya. Kini, hewan bermata liar itu tak

bisa berburu lagi bersama harimau, dan tinggal di sebuah gua, jauh dari

perkampungan penduduk.



Sang harimau pun tahu bagaimana membalas budi. Setiap selesai berburu, di

mulutnya selalu tersisa sepotong daging untuk dibawa pulang. Walaupun sedikit,

sang serigala selalu mendapat bagian daging hewan buruan. Sang harimau paham,

bahwa tanpa bantuan sang kawan, ia pasti sudah mati terpanah si pemburu. Sebagai

balasannya, sang serigala selalu berusaha menjaga keluarga sang harimau dari

gangguan hewan-hewan lainnya. Lolongan serigala selalu tampak mengerikan bagi

siapapun yang mendengar. Walaupun sebenarnya ia tak bisa berjalan dan hanya

duduk teronggok di pojok gua.



Rupanya, peristiwa itu telah sampai pula ke telinga seorang pertapa. Sang

pertapa, tergerak hatinya untuk datang, bersama beberapa orang muridnya. Ia

ingin memberikan pelajaran tentang berbagi dan persahabatan, kepada anak

didiknya. Ia juga ingin menguji keberanian mereka, sebelum mereka dapat lulus

dari semua pelajaran yang diberikan olehnya. Pada awalnya banyak yang takut,

namun setelah di tantang, mereka semua mau untuk ikut.



Di pagi hari, berangkatlah mereka semua. Semuanya tampak beriringan, dipandu

sang pertapa yang berjalan di depan rombongan. Setelah seharian berjalan,

sampailah mereka di mulut gua, tempat sang harimau dan serigala itu menetap.

Kebetulan, sang harimau baru saja pulang dari berburu, dan sedang memberikan

sebongkah daging kepada serigala. Melihat kejadian itu, sang pertapa bertanya

bertanya kepada murid-muridnya, ''Pelajaran apa yang dapat kalian lihat dari

sana..?''. Seorang murid tampak angkat bicara, ''Guru, aku melihat kekuasaan dan

kebaikan Tuhan. Tuhan pasti akan memenuhi kebutuhan setiap hamba-Nya. Karena

itu, lebih baik aku berdiam saja, karena toh Tuhan akan selalu memberikan

rezekinya kepada ku lewat berbagai cara.''



Sang pertapa tampak tersenyum. Sang murid melanjutkan ucapannya, ''Lihatlah

serigala itu. Tanpa bersusah payah, dia bisa tetap hidup, dan mendapat makanan.''

Selesai bicara, murid itu kini memandang sang guru. Ia menanti jawaban darinya.

''Ya, kamu tidak salah. Kamu memang memperhatikan, tapi sesungguhnya kamu buta.

Walaupun mata lahirmu bisa melihat, tapi mata batinmu lumpuh. Berhentilah

berharap menjadi serigala, dan mulailah berlaku seperti harimau.''



RENUNGAN :

Adalah benar bahwa Tuhan ciptakan ikan kepada umat manusia. Adalah benar pula,

Tuhan menghamparkan gandum di tanah-tanah petani. Tapi apakah Tuhan ciptakan

ikan-ikan itu dalam kaleng-kaleng sardin? Atau, adakah Dia berikan kepada kita

gandum-gandum itu hadir dalam bentuk seplastik roti manis? Saya percaya,

ikan-ikan itu dihadirkan kepada kita lewat peluh dan kerja keras dari nelayan.

Saya juga pun percaya, bahwa gandum-gandum terhidang di meja makan kita, lewat

usaha dari para petani, dan kepandaian mereka mengolah alat panggang roti.



Begitulah, acapkali memang dalam kehidupan kita, ada fragmen tentang serigala

yang lumpuh dan harimau yang ingin membalas budi. Memang tak salah jika disana

kita akan dapat menyaksikan kebesaran dan kasih sayang dari Tuhan. Dari sana

pula kita akan mendapatkan pelajaran tentang persahabatan dan kerjasama. Namun,

ada satu hal kecil yang patut diingat disana, bahwa: berbagi, menolong, membantu

sudah selayaknya menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Bukan karena hal itu

adalah suatu keterpaksaan, bukan pula karena di dorong rasa kasihan dan ingin

membalas budi.



Berbagi dan menolong, memang sepatutnya mengalir dalam darah kita. Disana akan

ditemukan nilai-nilai dan percikan cahaya Tuhan. Sebab disana, akan terpantul

bahwa kebesaran Tuhan hadir dalam tindak dan perilaku yang kita lakukan. Di

dalam berbagi akan bersemayan keluhuran budi, keindahan hati dan keagungan

kalbu. Teman, jika kita bisa memilih, berhentilah berharap menjadi serigala

lumpuh, dan mulailah meniru teladan harimau

Source :  http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150164985604522